One Klik

Welcome

Minggu, 01 Agustus 2010

MUSIK ROHANI – MUSIK GEREJAWI dan LATAR BELAKANGNYA


“MUSIK ROHANI – MUSIK GEREJAWI”
&
LATAR BELAKANGNYA


A.  MUSIK

Musik tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia, bahkan Musik bisa untuk melengkapi kehidupan manusia baik dari segi sosial, budaya, kejiwaan maupun dari segi religiusnya.

Sudah dibuktikan bahwa musik memiliki pengaruh terhadap jiwa manusia, karena musik memiliki  bentuk yang Imajinatif, seperti “Irama, Melody, Nada, Syair, Lirik”.

Musik juga sebagai PENGGERAK KEHIDUPAN, dan pernah hal itu di buktikan melalui beberapa percobaan a.l :

1.     Dua tumbuhan Anggrek sejenis yang ditanam dalam waktu yang bersamaan, dan salah satu dari tumbuhan anggrek tersebut secara terus menerus diberi suara musik dan yang lainnya tidak, ternyata Anggrek yang diberi suara musik, bertumbuh lebih cepat dan lebih indah.
2.     Pertumbuhan dan perkembangan jiwa serta intelektualitas manusia pernah diteliti melalui sebuah eksperimen yang dilakukan oleh seorang ahli terhadap anak-anak yang berusia sekitar 5 – 10 tahun, ternyata dalam kurun waktu tertentu anak-anak yang diperdengarkan musik secara terus menerus  mengalami pertumbuhan jiwa dan intelektualitas yang rata-rata lebih tinggi dibanding yang lain.
3.     Dibeberapa tempat didunia ini (khususnya di India) musik bisa menggerakkan Ular berbisa untuk menari seiring suara musik yang dialunkan.
4.     Seorang bernama Caruso pernah memecahkan gelas dari jarak jauh dengan suara musik yang diatur pada frekwensi tertentu.
5.     Eksperimen musik yang mempengaruhi jiwa seseorang pernah dilakukan kepada penduduk pribumi di pedalaman Afrika, ketika melalui pengeras suara diperdengarkan musik-musik lembut, mereka tersenyum dengan tenang menikmati alunan musik tersebut, begitu diganti dengan memperdengarkan jenis musik yang keras diperdengarkan kepada mereka, maka reaksi mereka menjadi kacau bahkan mereka mengambil alat-alat perang dan melempari pengeras suara tersebut dengan batu.
6.     Arthur Cremin, pimpinan Lembaga Musik Kreatif Amerika, melakukan eksperimen terhadap sepasang muda mudi yang ditempatkan disebuah kamar Observasi, dan mereka diperdengarkan musik lembut, akibatnya mereka mengobrol dengan tenang, tetapi begitu kepada mereka diperdengarkan musik keras, maka mereka tampil “lebih berani” dan saling merangkul.

Percobaan-percobaan Ini membuktikan bahwa MUSIK berpengaruh bagi Pertumbuhan dan Kehidupan manusia.

B.  MUSIK ROHANI

Suatu musik disebut Musik Rohani karena musik tersebut tidak hanya sebatas dinikmati oleh jiwa manusia tetapi musik yang dapat dinikmati oleh roh manusia. Bagi kita orang-orang percaya, Roh ALLAH telah tinggal didalam hidup kita oleh sebab itu arti dari musik rohani bagi kita adalah suatu sarana hubungan antara roh kita dengan Roh ALLAH dimana terdapat unsur perpaduan dari Keindahan, Keserasian,Keharmonisan, Kemampuan, yang kesemuanya itu dikemas, dipaket menjadi sebuah PELAYANAN, PUJIAN, PENYEMBAHAN, PENGAGUNGAN kepada Allah didalam TUHAN YESUS KRISTUS sehingga menyatakan Kekudusan dan Hadirat Allah, dan apabila Hadirat Allah ada, maka :

1.     Akan ada KEPENUHAN ROH KUDUS, URAPAN  Roh Kudus, ada Kuasa Roh Kudus.
2.     Akan ada Jamahan, Kesembuhan, Kelepasan.
3.     Akan ada proses Perubahan (Transformasi), Pemulihan (Restoration) dan Kegerakan (Revival) bahkan Pembersihan.
4.     Akan ada KETERBUKAAN SALURAN KOMUNIKASI dengan Tuhan.

Dallas Holm mengatakan bahwa Musik Rohani bukan hanya sekedar hiburan, tetapi dapat menjamah jauh sampai kedalam jiwa manusia, bahkan dapat mengkomunikasikan prinsip-prinsip Firman Allah kepada mereka.

Musik Rohani yang memuliakan Tuhan, KeIllahianNya akan mengarahkan kita untuk hidup berkenan kepada Dia dan mengarahkan kita untuk lebih dekat kepadaNya.

Musik Rohani yang dibawakan dengan penuh sukacita dan kesungguhan, akan membawa kita kepada Pemulihan (Restoration) dan Kegerakan (Revival).

PEMULIHAN (Restoration) berarti membawa, mendirikan atau menghidupkan kembali sesuatu yang pernah ada, mengembalikan sesuatu kepada tempat semula, tempat, posisi yang sesungguhnya.

Begitu pula dengan kata KEGERAKAN (Revival), berarti menyegarkan kembali atau tepatnya sesuatu yang pernah hilang ditemukan kembali.

Dalam Perjanjian Lama, musik juga dimasukkan pada Pelayanan Ibadah di Bait Allah, bahkan dalam Kejadian 4 : 21 mengisahkan tentang YUBAL sebagai Bapa semua orang yang mahir memainkan Kecapi dan Suling.

Juga Daud sendiri sangat ahli dan gemar memainkan Kecapi dan sekaligus musik sebagai lambang pesta kemenangan atas peperangan, dan musik juga berperan sebagai hiburan para RAJA (Pkb. 2 : 8).
Dalam Perjanjian Baru, meskipun eksistensi musik agak dikesampingkan, tetapi Tuhan Yesus pada waktu mengadakan Perjamuan akhir bersama murid-muridNya, mereka menggunakan musik dalam puji-pujian mereka (Mat. 26 : 30; Mrk. 14 : 26; Luk. 4 : 16 – 20).

Bahkan selain musik yang juga dikumandangkan sebagai berita kesukaan pada perumpamaan tentang kembalinya anak hilang, juga pernyataan musik dinyatakan pada waktu Paulus dan Silas dipenjarakan dikota Filipi sampai mereka bebas !!

Jadi Musik Rohani dapat dipakai sebagai sarana untuk menjalin hubungan Kasih Yesus antar Jemaat dalam satu Ibadah / Kebaktian di GEREJA, dan sebagai ungkapan hati warga Jemaat / Gereja kepada Tuhan, sehingga melalui musik Rohani / Gerejawi dapat terpancar rasa syukur yang ditujukan kepada Dia atas segala pertolongan dan kasih karunia Tuhan yang boleh dirasakan umatNya dari hari kehari.

Musik Rohani mampu mengembalikan sesuatu yang hilang di dalam Jemaat, bahkan mampu secara bersama-sama mengalami sukacita dan kegerakan dalam Hadirat Allah dari yang kecil, yang muda, yang tua semuanya.

Zaman Reformasi Gereja jelas membuktikan hal itu !!

Saat itu pengertian menyeluruh terhadap Injil hampir hilang, musik sudah tidak ada lagi dalam Gereja, yang ada hanyalah Hirarkhi keagamaan, orang awam dilarang menyanyi di Gereja.

Martin Luther mulai menulis lagu-lagu penyembahan kepada Allah, lagu-lagu yang ia gubah pada zamannya disebut sebagai lagu Kontemporer dengan Rithym dan Chord yang berasal dari lagu biasa yang dinyanyikan oleh orang awam.
Peningkatan pengetahuan akan pewahyuan Firman Allah menghasilkan lagu-lagu baru dan kondisi spiritual Gereja kembali bergairah.
Kegerakan muncul dalam Gereja, dan Gereja kembali menyanyikan nyanyian baru.

Jadi !! Pandangan apapun yang mengatakan bahwa Musik adalah kegiatan Ekstra dalam Gereja atau Ibadah adalah pernyataan yang keliru dan gegabah bahkan salah besar.

Musik amat penting untuk pertumbuhan, kebijaksanaan, pengertian, dan penghasil buah roh.

Menyanyikan  Mazmur bukan saja melagukan rangkaian kata-kata dan huruf saja, melainkan menyanyikan kata-kata yang di Ilhamkan Allah, memuliakan Allah, membangkitkan semangat hidup, karena Firman Allah dititipkan kedalam hati.

Beberapa contoh musik, nyanyian yang memiliki pengaruh  dalam sejarahnya :

1.     Pengaruh menyembuhkan dari musik yang diurapi terhadap Saul menyebabkan roh jahat meninggalkan Saul dan saul disegarkan kembali, sehat kembali (1Sam. 16 : 23; 2Rj. 3 : 11,15,16;  1Taw. 25 : 1).
2.     Rasul Paulus menjelaskan kepada Jemaat di Kolose dan Filipi, bahwa Musik bukan hanya sekedar melantunkan lagu-lagu dan syair, tetapi musik sudah terbukti sangat berpengaruh bagi Pertumbuhan Iman dan Rohani seseorang (Kol. 3 : 16).
3.     Penggalian sumur di Bear dirayakan dengan nyanyian (Bil. 21 : 17, 18).
4.     Debora dan Barak merayakan kemenangan mereka dengan nyanyian (Hab. 5 : 1 – 31).
5.     4.000 orang LEWI memuji Tuhan dengan peralatan musik ketika Salomo dinobatkan menjadi Raja atas Israel (1Taw. 23 : 5).

A.  HUBUNGAN MUSIK ROHANI DENGAN  IBADAH – PENYEMBAHAN – PUJIAN

1.   IBADAH adalah PENYEMBAHAN

Kata Inggris “Worship” menunjukkan kepada kata Inggris lama (The Old English) “Weordhscipe” yang mempunyai arti “Worthship” (Kelayakan, Ketaatan, Hormat kepada Allah).

Ibadah, Ibadat berarti perbuatan untuk menyatakan BAKTI kepada Tuhan, berserah total kepada Allah, menuaikan segala kewajiban untuk Tuhan melalui Berdoa, Sembahyang, menyembah, Memuja.

Dalam Yoh. 12 : 1 – 8 dengan jelas menyatakan arti IBADAH yang merupakan PENYEMBAHAN dengan empat unsur  yang penting yaitu :

a.     Penyerahan diri      (Submission)
b.     Penghampaan diri    (Adoration)
c.     Pengorbanan diri     (Sacrifice)
d.     Kepatuhan diri       (Obedience)

2.   PENYEMBAHAN merupakan BENTUK TERTINGGI dari PUJIAN

Penyembahan sebagai pernyataan seseorang yang telah merasa dan mengalami pertolongan, jamahan, mujijat dan Kuasa Allah, diiringi dengan SIKAP hormat, kagum, bangga disertai SIKAP sujud, rasa takut dan gentar tarhadap Allah.

Perintah Allah kepada Abraham mendapat satu RESPON YANG MAHAL, karena ketaatan Abraham dibayar dengan memberikan persembahan korban syukur.

Ini merupakan tindakan iman, penyerahan diri, rasa hormat, takut dan gentar kepada Allah.
Untuk itulah Allah memberkati Abraham dengan janji yang luarbiasa (Kej. 22 : 16 – 18).

3.   PUJIAN adalah MEMBERI PUJIAN KEPADA APA YANG MEMANG LAYAK, PATUT DIPUJI

Dalam Alkitab pengertian kata PUJIAN hanya dilakukan manusia kepada Allah.

Pujian dalam arti kata Yunani adalah “AINEO” atau VALUE – NILAI – HARGA.

Untuk itu Pujian yang diberikan kepada Allah karena memang Allah layak, patut dipuji, memang Allah memiliki Nilai, Value, Harga tertinggi, paling tinggi, sehingga perlu untuk diberikan Penghargaan, dan Penghargaannyapun yang tertinggi, Penghormatan yang tertinggi.

Jadi sangat pasti bahwa MUSIK ROHANI sangat erat hubungannya dengan IBADAH – PENYEMBAHAN serta PUJIAN karena kesemuanya merupakan KESATUAN untuk menjangkau, mengajar, mendidik, mempersatukan umat Allah yang diarahkan, ditujukan, dimaksudkan, dipakai untuk KEMULIAAN NAMA TUHAN (Mzm. 100 : 4;  9 : 2; 71 : 17; 54 : 6; 22 : 4; 22 : 23).

B.   DAMPAK MUSIK ROHANI – IBADAH – PENYEMBAHAN – PUJIAN

Seperti diawal tulisan ini bahwa MUSIK ADALAH BAHASA yang UNIVERSAL, karena musik adalah bahasa yang bisa diterima oleh setiap orang, maka Pujian & Penyembahan yang disertai nyanyian dan iringan Musik akan mampu mempersekutukan iman dan ungkapan hati Jemaat untuk bersama-sama memuliakan Tuhan, melayani Tuhan agar hadirat Allah dapat dinikmati oleh semua Jemaat.

Ada tiga DAMPAK penting yang harus dimengerti dalam hubungan Musik Rohani, Ibadah & Pujian Penyembahan.

1.   Dampak secara VERTIKAL (Kepada Tuhan)

Jadi !! karena Pujian & Penyembahan bukan ditujukan kepada MANUSIA (Jemaat, orang lain), tetapi pertama-tama Pujian & Penyembahan ditujukan kepada Tuhan, maka kita akan masuk dalam hadirat Allah, dan apabila Hadirat Allah ada, maka akan ada :

a.     Akan ada KEPENUHAN ROH KUDUS, URAPAN  Roh Kudus, ada Kuasa Roh Kudus.
b.     Akan ada Jamahan, Kesembuhan, Kelepasan.
c.     Akan ada proses Perubahan (Transformas ), Pemulihan (Restoration) dan Kegerakan (Revival) bahkan Pembersihan.
d.     Akan ada KETERBUKAAN SALURAN KOMUNIKASI dengan Tuhan.

Banyak orang Kristen yang datang ke Gereja tidak memiliki hubungan baik dengan Tuhan, sudah lama tidak berdoa, sudah lama tidak membaca Firman Tuhan, banyak masalah, sakit tubuh, sedang putus asa, frustasi, depresi dll.

Tetapi dengan terbukanya saluran komunikasi, hubungan  dengan Allah, maka kita beroleh kesempatan untuk mendapatkan kekuatan baru didalam Tuhan.

Dalam Kidung Agung 2 : 14 , Tuhan menyebut kita ini seperti burung Merpati.

Merpati mudah nervous atau gampang takut, sering kita juga mudah nervous, pikiran kacau karena banyak persoalan, sehingga kita berusaha menyembunyikan diri dari hadapan Allah.

Ayat tersebut mengatakan : “Hai engkau yang selalu gelisah, takut, tertekan dan menderita, Angkatlah !! perlihatkan wajahmu, perdengarkanlah suaramu”
Tuhan mau kita memandang Dia dan berkata-kata denganNya.

2.   Dampak secara HORIZONTAL (kepada sesama jemaat)

Dalam Mazmur 133 disebutkan bahwa Pujian & Penyembahan dapat mempersatukan, mempererat, memperoleh rasa kesatuan sesama anggota TUBUH KRISTUS.

Didalam kehidupan bergereja dewasa ini sudah dibuktikan bahwa Musik tidak bisa lagi dibatasi, terikat kepada Denominasi maupun aliran Gereja.

Seorang Isaac Watts, pengarang lagu Joy to the world, yang diilhami dari Mzm. 98, bahwa Mazmur itu sangat indah bagi semua usia dan bila orang-orang menyanyikan Mazmur dalam satu Paduan Suara, maka akan tercipta JANJI KESATUAN.

Dalam Kolose 3 : 16, melalui Kidung (Syair yang dinyanyikan) yang dikumandangkan didalam Jemaat mengakibatkan kita memiliki Kebenaran Kristus yang dapat dipakai sebagai alat untuk mengajar, menegur dengan hikmat seorang kepada yang lain.

Melalui Musik & Pujian Penyembahan akan memberi kesempatan bagi Jemaat untuk menyatakan Iman mereka dihadapan orang lain, mengekspresikannya dihadapan orang lain.

Kita juga menyatakan kemuliaan Tuhan kepada orang yang belum percaya, yang belum mengenal Kristus sehingga Musik bisa dipakai sebagai alat untuk PENGINJILAN, memenangkan jiwa bagi Kristus.

Melalui Musik, Pujian & Penyembahan, akan mempermudah Jemaat untuk mendengar, menerima, menyerap Firman Tuhan yang disampaikan, karena jemaat diajak bersama-sama memuji dan menyembah Allah, sehingga melalui musik dapat menghancurkan yang hati yang keras, membuat suasana Kebaktian menjadi terangkat, dan hati para Jemaat siap mendengar dan menerima Firman Allah.

3.   Dampak kepada Pribadi

Akan ada Sukacita (Mzm. 126 : 1 – 2), akan ada Pemulihan (Neh. 7 : 1, 66), akan menambah dan memperkuat Iman kita (Rm. 10 : 17), kita bertumbuh dalam kekudusan kita (Mzm. 22 : 3).


C.   MUSIK INSTRUMENTAL

Fletch Willey merupakan salah satu pionir yang mempelopori musik Instrumental Rohani yang sangat disukai kini.

Willey rindu agar setiap orang Kristen dapat menerima bahkan memahami bahwa musik Instrumental merupakan salah satu bentuk murni dari Penginjilan.

Tuhan memberkati ! Amin

Youth Camp Kaum Muda Gereja Gerakan Pentakosta Se Jabar - Lembang Bandung, 14 Maret 1994/Hb

1 komentar:

ucok mengatakan...

salam Pentakosta???
hehehhee

Posting Komentar

mari berikan balasan yang membangun....
GBU