1. YESUS
- Nama “YESUS” adalah bentuk bahasa Yunani dari bahasa Ibrani “JEHOSHUA”, “JOSHUA” (Yos 1:1; Zak 3:1) atau “JESHUA” (Ez 2:2).
- Asal usul kata/nama ini tidaklah jelas. Pendapat yang sering diterima ialah bahwa nama ini berasal dari akar kata “YASHA” yang merupakan bentuk hiphil (salah satu bentuk kata dalam bahasa Ibrani) dari “HOSHIA” yang artinya : “MENYELAMATKAN”, akan tetapi tidak mudah menerangkan bagaimana “JEHOSHUA” berubah menjadi “JESHUA”. Barangkali kata “HOSHEA” merupakan bentuk asli dari kata ini (Bil 13:8, 16; Ul 32:44) yang menyatakan pengertian tentang penyelamatan dan penebusan. Hal ini tentunya sangat sesuai dengan penafsiran terhadap nama yang diberikan dalam Mat 1:21.
- Ada usulan lain juga tentang asal usul nama ini yakni kata “JEHO” (JEHOVAH) dan “SHUA” yang artinya “MEMBANTU”.
- Arie de Kuyper dalam “De Christo” hal. 56 berkata bahwa nama itu (YESUS) berasal dari 2 tipe yang amat terkenal dalam PL.
- Jika “YESUS” merupakan sebuah nama diri, maka “KRISTUS” adalah nama jabatan. Nama “KRISTUS” merupakan bentuk yang setara dengan nama “MASCHIACH” yang dipakai dalam PL yang diambil dari kata “MASHACH” yang artinya “mengurapi” dan dengan demikian nama ini berarti “YANG DIURAPI”.
- Pada zaman PL raja-raja dan imam-imam diurapi (Kel 29:7; Im 4:3; Hak 9:8; 1 Sam 9:16, dll). Seorang raja sering disebut sebagai “yang diurapi oleh Allah” (1 Sam 24:10). Dalam PL hanya ada 1 kali disebutkan tentang pengurapan atas seorang nabi (1 Raj 19:16) namun ada beberapa ayat yang mungkin mengacu pada pengurapan nabi-nabi seperti Maz 105:15 dan Yes 61:1.
- Minyak yang dipakai untuk mengurapi itu melambangkan Roh Tuhan (Yes 61:1; Zak 4:1-6) dan pengurapan itu adalah melambangkan peralihan Roh itu pada orang yang dipilih (1 Sam 10:1,6,10; 16:13-14). Pengurapan itu adalah tanda yang nampak bagi :
- Pemilihan atas seseorang untuk menduduki jabatan tertentu
- Peneguhan suatu hubungan sakral dan suasana sakral yang ditimbulkan dari diri orang yang diurapi (1 Sam 24:6-7; 26:9; 2 Sam 1:14).
- Pencurahan Roh kepada orang yang diurapi (1 Sam 16:13, bandingkan dengan 2 Kor 1:21-22). - PL menunjuk pada pengurapan Tuhan kita (Maz 2:2; 45:7) dan juga dalam PB (Kis 4:27; 10:38). Jadi Yesus ditetapkan untuk diurapi, menerima jabatan-Nya sejak kekekalan, akan tetapi secara historis, pengurapan-Nya terjadi ketika Ia ditehuhkan dalam baptisan (Mat 3:16; Mark 1:10; Luk 3:22 dan Yoh 1:32; 3:34). Pengurapan ini berlaku untuk memberikan kualifikasi bagi Yesus untuk melaksanakan tugas-Nya yang maha besar. Nama “KRISTUS” pertama kali dipakai untuk menunjuk Tuhan kita dalam bentuk kata benda dengan kata sandang, tetapi lama-kelamaan dipakai sebagai nama diri dan tanpa kata sandang. (YESUS yang KRISTUS berubah menjadi YESUS KRISTUS).
- Dalam PL, nama “Anak Manusia” ini ditemukan dalam Maz 8:4-6; Dan 7:13 dan sering muncul dalam nubuatan nabi Yehezkiel. Kemungkinan dasar bahasa Aram untuk nama ini adalah “BAR ENASY” atau “BAR ANASYA” yang secara umum berarti “manusia yang khusus” walaupun arti semacam ini masih diperdebatkan.
- Sekarang, pada umumnya diakui bahwa penggunaan nama ini dalam PB bergantung pada kitab Daniel walaupun dalam nubuatan Daniel, sebutan ini sekedar merupakan sebutan yang deskriptif dan belum merupakan suatu gelar. Perubahan dari sebutan deskriptif menjadi gelar terjadi pada masa yang kemudian.
- Istilah ini merupakan suatu petunjuk diri Yesus yang sangat umum. Yesus sendiri memakai nama “Anak Manusia” ini untuk menunjuk diri-Nya lebih dari 40 kali dalam kesempatan-kesempatan berbeda, sedangkan orang lain tidak mempergunakannya. Satu-satunya perkecualian dalam Injil kita jumpai dalam Yoh 12:34 di mana nama itu dipakai dalam kutipan kalimat Yesus, dan dalam seluruh PB, hanya Stefanus dan Yohanes yang memakainya (Kis 7:56; Wah 1:13; 14:14).
- Keseluruhan ayat yang menyebutkan gelar “Anak Manusia” yang dikenakan pada Yesus dapat digolongkan menjadi 3 kelompok yakni :
- Kelompok ayat yang menunjuk pada masalah eskatologis (Mat 16:27-28; Mark 8:38; 13:26, dan ayat-ayat paralelnya).
- Kelompok ayat yang menunjuk pada masalah penderitaan, kematian dan kebangkitan Yesus ((Mat 17:22; 20:18,19,28; 12:40, dan ayat-ayat paralelnya).
- Kelompok ayat yang menunjuk pada keistimewaan Yesus (Mark 2:10; 28). - Sulit untuk menemukan alasan mengapa Yesus lebih menyukai nama ini untuk menunjuk diri-Nya sendiri. Ada pendapat yang mengatakan bahwa nama ini, yang sebenarnya lebih merupakan ‘gelar yang tersembunyi’ sengaja dipakai oleh Yesus untuk menutupi kemesiasan-Nya. (Mat 16:13; Yoh 12:34) namun alasan semacam ini masih diragukan karena Yoh 12:34 bahkan menunjukkan bahwa orang-orang yang mendengar perkataan-Nya memahami arti nama itu secara Mesianik.
- Dalam PL, nama “Anak Allah” dipakai untuk menunjuk kepada :
- Bangsa Israel (Kel 4:22; Yer 31:9; Hos 11:1)
- Para pemimpin Israel, terutama para raja di bawah keturunan Daud (2 Sam 7:14; Maz 89:27).
- Para Malaikat (Ay 1:6; 2:1; 38:7; Maz 29:1; 89:6)
- Orang-orang yang sangat setiadan taat secara umum (Kej 6:2; Maz 73:15; Ams 14:26). - Dalam PB Yesus memakai nama ini dan orang lain juga menyebut nama itu kepada-Nya. Nama yang ditujukan pada Yesus ini memiliki 3 pengertian berbeda yang tidak selalu dibedakan dalam Alkitab tetapi kadang-kadang digabungkan. Nama ini diterapkan pada Yesus dalam pengertian :
a. Jabatan mesianik-Nya (Mat 3:17, 16:16; 17:5; Mark 1:11; 9:7; Luk 3:22; 9:35). Nama ini menjelaskan kemesiasan Yesus.
b. Keilahian-Nya (Mat 11:27; 14:28-33; 16:16; 21:33-46). Nama ini membuktikan bahwa Yesus adalah Allah juga dan dengan demikian meneguhkan ketritunggalan Allah.
c. Kelahiran-Nya (Luk 1:35; Yoh 1:13; Mat 1:18-24). Nama ini menunjuk pada fakta kelahiran Yesus yang supra natural.
- Kata “KURIOS” digunakan pada masa PB sebagai gelar kehormatan yang diberikan kepada seseorang yang lebih tinggi kedudukannya.Gelar ini juga digunakan sebagai sebutan untuk kaisar Roma atau dewa kafir seperti Sarapsis atau Isis. Karena itu gelar ini digunakan secara meluas oleh orang-orang Yahudi.
- Namun demikian gelar ini memiliki arti khusus juga bagi orang-orang Yahudi dalam Septuaginta (LXX) sebagai :
- Nama yang setara dengan Yehovah
- Pengganti nama ADONAY - Dalam PB ada 3 penerapan dari sebuitan ini :
- Sebagai sapaan yang hormat dan sangat menghargai (Mat 8:2; 20:33).
- Sebagai penyataan kepemilikan dan otoritas tanpa bermaksud menunjukkan sifat ilahi Kristus (Mat 21:3)
- Sebagai petunjuk keilahian dengan otoritas tertinggi , menyatakan sifat yang sangat dimuliakan, dan setara dengan Allah (Mark 12:36-37; Luk 2:11; 3:4; Kis 2:36; 1 Kor 12:3; Fil 2:11).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mari berikan balasan yang membangun....
GBU